Saya yakin kalian sudah tidak asing dengan Tanti. Satu-satunya teman yang namanya sering sekali saya sebut di blog ini. Satu-satunya teman yang tidak akan pernah ragu mengatakan iya setiap kali ide gila saya muncul untuk jalan-jalan. Satu-satunya teman yang mengiyakan kegilaan saya untuk melakukan perjalanan Solo ke Batu hanya dengan sepeda motor. Satu-satunya teman yang tidak pernah mengeluh meski kadang kami harus menumpang truk dalam perjalanan kami. Satu-satunya teman yang tidak mempermasalahkan tidur di bandara untuk berhemat. Satu-satunya teman yang selalu saya buat susah karena beberapa kali membuatnya tidur di taman dan stasiun kereta. Ya, Tanti. Teman terbaik saya. Tidak hanya dalam perjalanan namun dalam kehidupan sehari-hari pun dia adalah orang yang selalu bisa saya andalkan.
Tanti di Singapura |
Di tahun 2013, saya berhasil mewujudkan mimpi saya ke luar negeri untuk pertama kalinya. Sayangnya saat itu, Tanti tidak ikut bersama dengan saya. Saya pun berjanji untuk mengajak Tanti suatu hari nanti. Berbulan-bulan berlalu, saya diam-diam membelikannya tiket ke Singapura. Sangat murah, hanya Rp. 66.000. 27 Januari 2014, saya berhasil mengajaknya ke Singapura dengan tiket murah itu. Mengajaknya melihat dunia yang lebih luas. Meyakinkan dia bahwa tidak masalah berasal dari desa, siapapun bisa ke Singapura dan Malaysia.
Tanti di Kuala Lumpur |
10 April 2014 adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di Lombok. Sebagai orang yang tidak begitu menyukai pantai, kedatangan saya ke Lombok sangat tidak direncanakan. Saya bahkan tidak tahu saya akan menginap dimana dan akan kemana saja nantinya. Beruntung saya mengenal Lombok Backpacker, saya disambut dengan hangat oleh Mamak dan Bapak dan keluarga besar Lombok Backpacker. Saya diijinkan menginap di rumah singgah Lombok Backpacker. Saya bahkan diantar berkeliling Lombok oleh Bapak. Saya yang awalnya tidak suka dengan pantai langsung jatuh cinta dengan pantai-pantai yang saya kunjungi di Lombok. Kalau ditanya tempat mana yang ingin saya datangi sekali lagi, maka Lombok adalah jawabannya. Belum puas rasanya mata saya memandang birunya air laut di sana. Belum puas rasanya mendengarkan Mamak bercerita tentang semua tempat indah di Lombok. Ya, saya belum puas. Saya ingin kembali ke Lombok. Kembali berada di tengah keluarga Lombok Backpacker. Kembali merasakan hangatnya kasih sayang Mamak.
Pengen nyemplung tapi nggak bawa baju ganti |
Like a bocah main air di Gili Trawangan |
Winda Provita S.Pd Puji Tuhan |
Wisuda bareng Tanti |
Akhirnya perjalanan 4 tahun di Solo berakhir dengan indah |
Like I said before, Tuhan itu baik. Saya ini nggak pernah menang lomba. Lah kok bisa-bisanya jalan-jalan ke Thailand dengan gratis. Tiket pesawat, hotel dan seluruh akomodasi perjalanan selama 1 minggu di Thailand yo gratis. Kalau diinget-inget rasanya mustahil. Tapi itu baru saja saya alami di 9 Desember 2014 lalu. Semuanya berkat Kak Fanny. Diberi kesempatan untuk menemani Kak Fanny berkeliling Thailand adalah penutup tahun yang sangat manis. Membuat daftar negara yang saya kunjungi bertambah. Terimakasih banyak ya Kak.
Di Golden Triangle Chiang Rai |